song

Minggu, 28 September 2014

risensi novel sherlock vs lupin

Resensi Novel The Game Of Two Quests : Sherlock Holmes VS Arsene Lupin

 

Thread kali ini akan membahas novel yang satu bulan lalu sempet booming di Toko buku. Novelnya itu berjudul The Game Of Two Quests : Sherlock Holmes VS Arsene Lupin dan karena tertarik (walaupun sebenarnya gak suka baca novel hehe) akhirnya gua beli bukunya. Bagi sebagian masyarakat, pastinya sangat familiar dengan nama tokoh fiksi bernama Sherlock Holmes yang dibuat oleh Sir Arthur Conan Doyle

        Tokoh Detektif asal Inggris ini sangat terkenal di Indonesia bahkan luar negeri. Hal ini terbukti dengan penjualan novelnya yang laris di Pasaran, bahkan filmnya Sherlock Holmes : A Game Of Shadows berhasil masuk  Box Office di Amerika Serikat. Namun, bagaimana dengan tokoh Arsene Lupin?
          Arsene Lupin sendiri merupakan tokoh fiksi asal Prancis yang dibuat oleh Maurice Leblanc. Berbeda dari Sherlock Holmes yang berperan sebagai "pembela kebenaran", tokoh asal prancis ini menyandang sebuah pekerjaan yang selalu dinilai buruk oleh masyarakat yaitu Pencuri. Namun, novel Arsene Lupin ini malah sangat sukses di Prancis bahkan tokoh tersebut dianggap maskot masyarakat Prancis (kehebatan dua tokoh tersebut akan gua bahas di thred selanjutnya,, yaa ditunggu aja hehe). 
        Kesuksesan dua novel tersebut membuat para pengarangnya (Sir Arthur Conan Doyle dan Maurice Leblanc) berusaha membuat jalan cerita yang semenarik mungkin. Hal yang bisa pembaca dapatkan di novel ini (The Game Of Two Quests : Sherlock Holmes VS Arsene Lupin), di mana Maurice Leblanc memasukan dua tokoh yang bertentangan (satu detektif dan satunya lagi pencuri) dalam satu cerita. Tentulah kawan-kawan tidak akan menyesal kalau membeli atau membaca novel ini. Karena itulah gua akan membahas dalam resensi buku kali ini,, yaa semoga bermamfaat 
Ok kita ke TKP

The Game Of Two Quests : Sherlock Holmes VS Arsene Lupin

 

 

 

Cerita ini dimulai saat Arsene Lupin melakukan pencurian terhadap seorang profesor bernama M. Gerbois. Tokoh pencuri ini seperti biasanya, mampu melakukan pencurian yaitu Meja tua tanpa meninggalkan jejak. Namun, hal yang menimbulkan konflik adalah isi di dalam meja tua tersebut karena terdapat tiket lotre bernilai satu juta France. Hal inilah yang membuat M. Gerbois mengajukan tuntutan terhadap Arsene Lupin ke Pengadilan. Namun, kemampuan Arsene Lupin untuk 

 berektorika membuat M. Gerbois tidak berhasil membuktikan pendapatnya. Namun yang menjadi menarik adalah peran polisi yang sepertinya tidak mampu menandingi kejeniusan seorang Arsene Lupin. Salah satu contohnya adalah ketidakmampuan polisi untuk menemukan bukti penculikan gadis bernama Suzanne Gerbois (anak M. Gerbois). 

             Salah satu pemerannya adalah Kepala Inspektur Ganimard yang merupakan musuh abadi Arsene Lupin. Kepala Inspektur ini tidak mampu meringkus Arsene Lupin di dua kasus yang dianggapnya berhubungan (Nomor 514, Seri 23 dan Berlian Biru). Kebanyaakan tuduhan darinya mampu dipatahkan oleh Arsene Lupin dengan memakai rektorika, hal yang membuat Kepala Inspektur ini terlihat bodoh didepan pemimpinnya. Keadaan inilah yang membuat bangsawan bernama M. dan Mme. de Crozon (pemilik berlian biru) memanggil detektif asal inggris yaitu Sherlock Holmes.
             Kasus berlian biru sendiri melibatkan banyak orang-orang penting yaitu para  Bangsawan, Broker Saham, Artis, dua Orang Menteri dan Raja yang diasingkan. Hal ini yang membuat kasus ini menjadi besar dan memunculkan hipotesis/dugaan yang kadang tidak terarah. Salah satunya berasal dari Kepala Inspektur yang memberikan hipotesis mengarah kepada Arsene Lupin. Sayangnya, pembuktiaan atas dugaan tersebut tidak pernah benar malah dirinya dipusingkan dengan persepinya sendiri. Hal inilah yang membuat M. dan Mme. de Crozon akhirnya memanggil Sherlock Holmes untuk menangani kasus tersebut.
            Pertemuan Antara Arsene Lupin dan Sherlock Holmes pun terjadi disebuah restoran kecil di dekat stasiun. Hal yang menarik adalah kemampuan hipotesis seorang Sherlock Holmes untuk mengenali penyamaran Arsene Lupin. Keadaan tersebut membuat kedua tokoh yang bersebrangan ini melakukan pembicaraan yang serius. Mereka berdua melakukan pembicaraan tentang kasus yang terjadi dan saling adu argumen. Setelah pembicaraan selesai mereka pun mendeklarasikan pertempuran tetapi hal ini dikarenakan sebuah takdir bukan sebuah rasa permusuhan. Kehebatan dua Maestro langsung terlihat setelah pertemuan fenomenal tersebut. Kemampuan analisa Sherlock holmes akhirnya mampu menjerat Arsene Lupin dan menangkapnya. Sayangnya, Lupin pun menggunakan kemampuannya dan keahliannya untuk melepaskan diri. Hal ini terus terjadi hingga akhir novel yang membuktikan kemampuan dua orang ini. Jadi, bagaimana akhir cerita dari pertempuran antara seorang detektif handal dan seorang pencuri ulung? ya, siapakah yang akan keluar menjadi pemenangnya?

        Novel pertempuran antara Sherlock Holmes dan Arsene Lupin ini memang menjadi karya fenomenal Maurice Leblanc. Bahkan karyanya ini menjadi salah satu Fan Fiction dari novel bertema Holmes walaupun pihak Conan Doyle pernah melakukan gugatan atas karya tersebut. Pertarungan antara Sherlock Holmes dan Arsene Lupin memang menjadi sebuah karya fenomenal. Sebuah pertempuran dua tokoh fiksi yang berseberangan karena sebuah takdir dan peran yang mereka dapatkan. yaa,, Antara DETEKTIF dan PENCURI....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed by Animart Powered by Blogger